Sabtu, 24 Maret 2012

KESEHATAN MENTAL

Perkuliahan semester 4 sudah dimulai dan pada semester ini pula saya mendapatkan tugas mata kuliah "Kesehatan Mental" (softskill). Saya disini akan memberikan informasi tentang kesehatan mental dan saya berharap informasi yang saya dapatkan ini bisa bermanfaat.

1. APA ITU KONSEP SEHAT ???

Kemajuan teknologi pengobatan dan ditemukannya berbagai macam obat memiliki kecenderungan yang mendorong orang untuk mempertahankan kesehatannya dengan menggantungkan diri pada obat hingga pola hidup sehat seolah-olah dilupakan. Menurut WHO (1957),
sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak hanya terbatas bebas dari penyakt dan kelemahan, dirasa tidak sesuai dan tidak lengkap lagi.
Konsep sehat secara fisik  dan bersifat individu ialah,
seseorang dikatakan sehat bila semua organ tubuh dapat berfungsi dalam batas-batas normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin.
Disamping itu, di dalam diri yang sehat juga memiliki beberapa variabel yang ada, seperti :

1. Fisik
Fisik yang sehat dapat diartikan kondisi organ dapat berfungsi dengan normal tanpa keluhan
2.  Mental
Terdiri dari beberapa komponen yaitu emosi, pikiran dan spiritual
3. Sosial
 Dapat dilihat pada interaksi antar individu dalam lingkungan sosial.
4. Ekonomi
Seseorang yang berada dalam keadaan produktif dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik
Selain ada definisi dari Sehat itu apa, saya juga akan memberikan informasi tentang sejarah bagaimana perkembangan Sehat itu sendiri,

2. SEJARAH PERKEMBANGAN
Pada zaman prasejarah manusia purba sering mengalami gangguan-gangguan baik mental maupun fisik. Tetapi manusia purba benar-benar berusaha untuk mengatasi penyakit mental. Jadi, untuk penyakit baik mental maupun fisik digunakan perawatan-perawatan, seperti menggosok, menjilat, menghisap, memotong dan membalut.
 Gelaja-gejala penyakit mental zaman dahulu dan sekarang mungkin berhubungan sama halnya kita sendiri juga berhubungan dengan nenek moyang kita. Teori-teori genetika penyakit sekurang-kurangnya tidak akan meremehkan pandangan semacam itu. Penyebab penyakit mental zaman dahulu juga dianggap berhubungan dengan penyakit mental zaman sekarang.
Dalam peradaban zaman kuno, penyakit mental mulai menjadi hal umum. Dan di abad Pertengahan pada masa dari abad ke 15 sampai abad ke 18 merupakan bagian sejarah yang paling menyedihkan berkenaan dengan nasib para pasien sakit mental. Penyakit mereka pada umumnya dianggap sebagai kerusakan setandan perawatannya ialah dengan mengusir setannya dengan cara menghukum atau menyiksanya. Pada akhir abad ke 15 keadaan yang menyedihkan orang-orang yang sakit mental itu diperberat lagi. Pengadilan-pengadilan gereja memburu orang-orang yang dianggap kerusakan setan mereka dituduh sebagai kesulitan dalam masyarakat bila orang biasa dan para penguasa mencari kambing hitam. Akhir masa abad pertengaha ada sebuah perawatan lembaga yang di dirikan kepada para pasien sakit mental yang dilakukan di "Bedlam". Oleh karena perawatan tidak manusiawi maka "Bedlam" sinonim dengan apa saja yang kejam menangani orang-orang yang menangani gangguan mental.

DAFTAR PUSTAKA

Semium, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta : Kanisius

Adisasmito, Wiku. 2010. Sistem Kesehatan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

3. TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

A. Menurut Freud
 Freud mungkin merupakan psikolog pertama yang menekankan aspek-aspek perkembangan kepribadian dan terutama menekankan peranan menentukan dari tahuntahun awal masa bayi dan kanak-kanak dalam meletakkan struktur watak dasar sang pribadi. Freud berpendapat bahwa kepribadian telah cukup terbentuk pada akhir tahun kelima dan bahwa perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan elaborasi terhadap struktur dasar.
Kepribadian berkembang sebagai respon terhadap empat sumber tegangan pokok, yakni:
  1. proses-proses pertumbuhan fisiologis
  2. frustasi-frustasi
  3. konflik-konflik
  4. ancaman-ancaman.
Identifikasi dan pemindahan (displacement) adalah dua cara yang digunakan individu untuk belajar mengatasi frustasi-frustasi, konflik-konflik dan kecemasan-kecemasan. Berikut ini saya akan melampirkan tahap-tahap dari kepribadian Sigmund Freud :
1. Tahap Oral (18 bulan pertama) : Dimana kesenangan bayi terpusat disekitar mulut, seperti mengunyah, menghisap dan menggigit adalah sumber kesenangan utama.
2. Tahap Anal (1,5 tahun - 3 tahun) : Dimana kesenangan terbesar anak meliputi anus atau pembuangan yang berhubungan dengan anus
3. Tahap Falik (3 tahun - 6 tahun) : Selama tahap falik kesenangan berpusat pada alat kelamin karena anak menemukan bahwa memanipulasi diri sendiri memberikan kenikmatan.
4. Tahap Latensi (6 tahun  pubertas) : Anak menekan semua minat seksual dan mengembangkan keterampilan intelektual san sosial
5. Tahap Genital (masa pubertas) : Masa kebangkitan kembali dorongan seksual
B. Menurut Erikson
Seperti yang telah kita kemukakan, perkembangan berlangsung melalui tahap-tahap, seluruhnya ada 8 tahap menurut Erikson. Empat tahap yang pertama terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak, tahap kelima pada masa adolesen dan ketiga tahap terakhir pada tahun-tahun deawa dan usia tua.
Berikut adalah tahap-tahapannya :
1. Kepercayaan Dasar vs Ketidakpercayaan (lahir hingga 12-18 bulan)
=> Bayi mulai mengembangkan perasaan bahwa dunia itu bagi dirinya merupakan tempat yang baik dan nyaman.
2. Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu (12-18 bulan sampai 3 tahun)
=> Anak sudah mempelajari apa saja yang diharapkan sari dirinya serta apa sajakah hak san kewajibannya. Sehingga anak mengembangkan keseimbangan independen san kepuasaan diri terhadap rasa malu atau ragu.
3. Inisiatif vs Rasa Bersalah (3 tahun sampai 6 tahun)
=> Pada tahap ini anak sudah mengembangkan inisiatif ketika ia mencoba berbagai aktivitas baru dan tidak terbebani oleh rasa bersalah.
4. Industri vs Inferioritas (6 tahub sampai pubertas)
=> Anak harus sudah belajar keterampilan budaya atau menghadapi perasaan tidak kompenten.
5. Identitas vs Kekacauan Identitas (pubertas hingga dewasa awal)
=> Remaja harus sudah mampu mengenali jati diri sendiri atau nanti nya akan merasakan kekacauan peran.
6. Intimasi vs Isolasi (dewasa awal)
=> Orang-orang pada masa ini sudah mulai mencoba membuat komitmen dengan orang lain dan sudah siap untuk meleburkan diri dengan orang lain karena apabila tidak, maka dia akan menderita rasanya terisolasi dan pasti akan memisahkan diri.
7. Produktivitas vs Stagnasi (dewasa tengah)
=> Perhatian yang terpenting pada masa ini bagi orang dewasa yang sudah matang pemikirannya adalah membangun dan membimbing generasi selanjutnya, jika tidak pasti akan merasakan tidak percaya diri.
8. Integritas Ego vs Putus Asa (dewasa akhir)
=> Individu dewasa akhir akan mendapatkan penerimaan terhadap hidupnya, membuat dirinya dapat menerima kematian atau sebaliknya, apabila individu tersebut putus asa atas ketidakmampuannya menghidupkan kembali hidupnya
4. KEPRIBADIAN SEHAT
Siapa yang tidak mau memiliki jiwa yang sehat? Tentunya semua orang ingin memilikinya bukan? Istilah kepribadian disini digunakan untuk mencakup segala sesuatu mengenai individu yang dianggap sangat penting untuk menggambarkan individu serta mengemukakan bahwa kepribadian terdiri dari konsep-konsep.
Kepribadian sehat adalah kepribadian yang sehat baik secara fisik, emosi, spiritual dan sebagainya. Jika kita bisa menahan emosi kita secara teratur san dapat menempatkan emosi kita sesuai dengan keadaan yang sedang kita alami.
Maka dari itu, kita sebagai manusia diwajibkan menjaga tubuh kita sendiri agar terhidar dari yang nama nya sakit.

Demikian tugas dan tulisan saya ini tentang KESEHATAN MENTAL. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
Terima Kasih

Daftar Pustaka :

Hall, Calvin S dan Lindzey Gardner. 1993. Psikologi Kepribadian 1 Teori-teori Psikodinamik (Klinis), Yogyakarta : Kanisius

Santrok, John W. 2003. Adolescene Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangg